Friday, October 4, 2013

Meander - Chapter 3

-Risa- Tft ya buat yang tadi dateng! Kapan2 lagi ya.. ({})
-Maya- Thanks for today, guys~! ^o^
-Randi- Masama..
-Maya- Risa tuh ya, tadi masih awkward gitu ketemuan. xD
-Mita- Douita~
-Mita- Aku masih di busway ( '-')/
-Randi- Hati2 dijalan ( '-')/
-Nira- Tadaima.. Orz
-Maya- UHUK! #batukajasih
-Maya- Okaeri ninyan ~
-Risa- Aku kan masih malu qaqa (/.\)
-Mita- Oke bang ( '-')/
-Mita- Okaeri~
-Randi- Gws bang
-Maya- Sok malu2....kamu harusnya malu2in! #jeder
-Nira- Arigatou abang sama Mita ( '-')/
-Maya- Siapa yang sakit? ._.
-Risa- .....OKAERI KAK NIRA! *gabaca chat bangmay*
-Maya- Douita ra.. Lala sama Adit mana nih? Tumben gak nongol ( ._.)
-Randi- Tadi kan abang batuk ._.
-Nira- Makasih, Ris ( '-')/
-Nira- Lala tadi berisik banget di kereta -__-
-Risa- Mungkin mereka lagi kencan berdua, bang.. #gagitu
-Nira- Sampe diliatin orang2.. Malu2in aja *facepalm*
-Maya- Itu bukan batuk sakit..... :|
-Maya- Sabar ya, Ris.. Berisik kenapa, nyan?
-Nira- Gara2 lupa moto bang Randi .-.
-Maya- .__________.
-Maya- Aku moto dong ~(\^o^)/ *brb sebar* #gagitu
-Risa- Sabar kenapa.........
-Maya- Sabar...gitu deh *emot ululu*
-Randi- Terus batuk apa dong?
-Randi- Moto gue? Susah sih ya, jadi orang ganteng.
-Maya- Mane teeeeeng? w(OAOw) gue sebar beneran nih foto lo *evil smirk*

Just a Day - Just a Friends (Part 1)

"Ivan!" panggil Nabila sedikit berteriak. Ivan menoleh, wajahnya terlihat kusut.

"Apa?" jawabnya malas. Nabila memiringkan kepalanya.

"Lo kenape? Suara lo serak gitu," tanyanya. Ivan menggedikkan bahu.

"Gatau, dari pagi gini." sahutnya sambil melanjutkan langkah. Tenggorokannya sejak pagi memang terasa sakit, namun ia tidak menghiraukannya saat meminum habis jus jeruk yang disiapkan diatas meja saat sarapan tadi. Nabila melihat temannya itu dengan tatapan menyelidik.

"Van," panggilnya. Ivan kembali menghentikan langkahnya lalu menatap Nabila sambil menaikkan sebelah alisnya.

"Apa lagi?"

"Sms lo semalem," Nabila melihat perubahan air muka pada wajah Ivan. "Lo serius?" tanyanya setengah tak percaya.

"Iyalah! Ngapain bohong soal gituan," Ivan membuang muka.